Tempat Angker Dan Mistis Di Gunung Lawu
Gunung Lawu adalah salah satu gunung yang berada di antara perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu merupakan salah satu tempat favorit bagi para pencinta alam yang suka menaklukkan ketinggian.
Walau populer di kalangan pencinta alam atau hobi mendaki, ternyata Gunung Lawu menyimpan beberapa kisah mistis yang dapat membuat bulu kuduk merinding.
Gunung Lawu tidak hanya terkenal bagi para pencinta alam, bahkan Gunung Lawu juga terkenal bagi mereka yang penasaran atau penggiat spiritual.
Konon, gunung ini katanya dikenal sebagai pusat yang paling mistis di pulau Jawa. Berikut tempat yang dianggap angker atau mistis di Gunung Lawu
KAWAH CANDRA DIMUKA
Kawah ini berada di lereng Gunung Lawu di sekitar pos 2 pendakian. Dalam kisahnya, Kawah Candra Dimuka ini adalah salah satu tempat tokoh pewayangan yakni Gatot Kaca. Tempat Gatot Kaca di gembleng dan disucikan diri, karena Gatot Kaca saat lahir berwujud raksasa.
Sang ayah Bima percaya, bahwa Gatot Kaca kelak akan menjadi seorang kesatria. Maka dari itu Bima sang ayah menggodok Gatot Kaca di kawah yang panas untuk melatih dan menambah kesaktian.
Untuk menuju lokasi ini, harus melewati jalur yang sangat terjal dan berbahaya, dan konon di tempat ini banyak terjadi penampakan.
BULAK PEPERANGAN
Pada tahun 1.400 masehi, Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya mengalami pasang surut dalam pemerintahannya.
Prabu Brawijaya memiliki anak yang bernama Raden Patah, dan mengajak sang Prabu memeluk agamanya, namun sang Prabu yang menolak hindari peperangan dan melarikan diri.
Raden Patah yang dibantu kerajaan mengejar Prabu Brawijaya hingga sampai ke gunung Lawu, dan pada saat itu terjadi peperangan di wilayah yang saat ini disebut Bulak Peperangan.
Konon, di wilayah ini sering terjadi penampakan prajurit kerajaan dengan seragam lengkap serta tombaknya. Pada jalur ini juga sering terjadi pendaki yang kesasar atau kehilangan arah, dan yang paling mengerikan adalah hilang dan tidak kembali.
HARGO DALEM
Tempat ini sangat terkenal setelah banyak versi yang menceritakan bahwa raja Majapahit Raden Brawijaya V menghilang jiwa raganya di tempat ini. Hal ini dijadikan oleh para pegiat spiritual sebagai lokasi pertapaan atau pesugihan.
Di sekitar Hargo Dalem banyak terdapat tempat-tempat semedi. Tidak jauh dari situ terdapat sumur sumber derajat dan sumur jolo tundo.
Tiga jalur utama pendakian gunung Lawu akan bertemu di depan tempat ini. Hargo Dalem juga disebut sebagai tempat yang paling besar energi spiritualnya di gunung Lawu, karena tempat ini adalah tempat menghilangnya Raden Brawijaya V.
PASAR DIENG
Tempat ini dapat diakses saat mendaki Gunung Lawu melalui jalur candi ceto. Pasar Dieng merupakan tempat yang isinya batu dan tumbuhan cantigi. Di area tersebut banyak batu yang tertata, konon batu itu tertata sudah sejak dahulu kala.
Konon, saat melewati tempat ini akan mendengar keramaian layaknya di pasar atau ada orang yang akan menawarkan barang kepada kita. Di pasar Dieng ini banyak juga pendaki yang kehilangan arah, kesasar, hilang, bahkan kesurupan. Pasar Dieng hanya sekitar 3 menit dari hargo dalem dan warung mbok yem yang sangat fenomenal.
Konon, ada batu yang tidak boleh di duduki di area pasar Dieng. Jika dilihat dengan kasat mata, pasar Dieng hanya seperti bukit kecil dan batu-batu yang tertata.
JALUR CEMORO SEWU
Jalur ini adalah jalur terpendek saat mendaki Gunung Lawu, namun banyak kejadian-kejadian yang menimpa pendaki saat melewati jalur ini. Jalur ini juga jalur paling ramai. Tapi konon jalur ini sering memakan korban. Mulai dari hilang, meninggal, kesurupan dan lainnya.