Wisata Mistis Di Padang
Padang adalah salah satu kota yang memiliki pesona keindahan alam yang menakjubkan, sebagai salah satu pilihan wisata pun tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari wisata keindahan laut, pegunungan danau dan pemandangan alam lainnya yang memesona mata.
Namun, siapa sangka, dibalik keindahan dan pesona wisata alam yang menakjubkan Provinsi Sumatera Barat ini menyimpan banyak kisah mistis yang membuat bulu kuduk merinding. Berikut adalah tempat wisata angker di padang yang sangat cocok untuk bagi yang ingin melakukan kunjungan ekspedisi horor.
DANAU SINGKARAK
Selain menawarkan keindahan, danau Singkarak memiliki banyak hal misterius dan angker. Hal misterius yang terkenal di lokasi ini adalah terkait dengan terowongan yang menghubungkan danau Singkarak dengan danau Maninjau.
Konon, Danau Singkarak memiliki terowongan mistis yang terhubung ke Danau Maninjau. Masyarakat setempat mengatakan bahwa setiap kejadian ada orang hilang di Danau Singkarak akan muncul di Danau Maninjau, begitu pula sebaliknya.
JAM GADANG
Jam Gadang menjadi landmark Kota Bukittinggi hingga saat ini, namun jika diperhatikan ada yang tidak biasa dalam penulisan angka romawi pada angka di jam tersebut. Penulisan angka Romawi IV ditunjukkan dengan IIII.
Jam Gadang dibangun tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Jam ini merupakan sebuah hadiah yang diberikan kepada sekretaris kota dari Ratu Belanda. Pembangunan Jam Gadang terbilang sangat unik, karena struktur bangunannya menggunakan kapur, putih telur dan pasir putih. Putih telur ini dahulu dipercaya mempunyai zat perekat yang kuat. Terbukti hingga saat ini Jam Gadang ini masih berdiri, meskipun banyak hal yang sudah diperbaiki akibat gempa.
Jam Gadang yang usianya sudah puluhan tahun ini memiliki misteri tentang orang yang dijadikan tumbal saat pembangunannya. Suatu hal yang hingga saat ini beredar di legenda Sumatra Barat adalah penulisan angka romawi IV di jam ditulis dengan IIII. Penduduk setempat menganggap bahwa penulisan ini sangat janggal dalam penulisan Romawi. Hingga pada akhirnya, masyarakat pun menyimpulkan bahwa ada 4 jumlah korban yang dijadikan tumbal.
LOBANG JEPANG
Lobang Jepang dikenal sebagai terowongan yang dibangun untuk pertahanan Jepang dahulunya, goa ini dibangun sebagai tempat pengintaian dan eksekusi mati. Pada masa pembangunannya, ribuan penduduk meninggal dunia karena diperkerjakan secara paksa.
Di antara ruangan yang ada, area yang paling tragis adalah ruang dapur. Ukuran dapur ini cukup luas, dan tempat ini sering dijadikan sebagai tempat penyiksaan dan tempat memutilasi tubuh para tawanan perang.
Goa ini sejatinya memiliki panjang 1, 5 kilometer. Namun pengunjung hanya bisa menjelajahi goa dengan panjang hanya sekitar 750 m saja. Konon katanya, hingga saat ini masih sering terlihat penampakan tentara Jepang yang berkeliaran di lokasi ini.
MUSEUM LUBANG TAMBANG MBAH SOERO
Tambang ini beroperasi pada tahun 1898 pada masa penjajahan Belanda. Tambang yang terletak di daerah Sawahlunto ini menjadi saksi bisu kekejaman yang berlangsung pada masa kolonial.
Para pekerjanya saat itu merupakan orang pribumi yang membangkang dan para tahanan politik. Mereka dipaksa bekerja dengan leher, kaki, dan tangan dalam keadaan terantai. Tambang ini terbentang sepanjang puluhan kilometer, namun yang dijadikan sebagai tempat wisata hanya 186 meter.
Terdapat lampu, tangga, ventilasi, serta besi untuk berpegangan saat berjalan di dalamnya. Udara yang lembap serta suasana yang gelap, dapat membuat pengunjung turut merasakan kepedihan para pekerja paksa kala itu.