Makhluk Mitologi Yang Dapat Berubah Bentuk Part-2 (End)
Makhluk mitologi adalah makhluk yang keberadaannya dituturkan dalam kisah-kisah mitologi, legenda, maupun fabel. Terkadang makhluk tersebut juga memiliki keterkaitan dengan folklor suatu suku. Setiap negara memiliki cerita rakyat dan mitologi-nya masing-masing. Hewan-hewan ini digambarkan dengan berbagai keistimewaan dan visual yang begitu menawan, meskipun beberapa digambarkan dengan sangat menyeramkan.
Terkadang, makhluk mitologi tersebut dapat merubah bentuk dirinya sehingga tidak dicurigai atau membuat takut orang sekitar. Berikut adalah beberapa makhluk mitologi yang dapat berubah bentuk.
Madame Pele
Madame Pele adalah dewa kuno yang memainkan peran penting dalam membentuk Kepulauan Hawaii. Maka, tidak mengherankan jika Pele memainkan peran penting dalam budaya Hawaii. Toko-toko memajang barang-barang kenangannya. Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii memiliki lukisan besar sang dewi, dan ada formasi batuan vulkanik yang disebut Kursi Pele.
Dewi pengubah bentuk ini juga dikenal dengan nama Pelehonuamea, atau “dia yang membentuk tanah suci.” Penduduk setempat mengaku pernah melihat dewi mereka dalam wujud anjing putih atau wanita cantik.
Legenda mengatakan bahwa Madame Pele lahir di Tahiti. Namun, ia terpaksa melarikan diri setelah merayu suami saudara perempuannya. Dianggap keputusan yang bijaksana, mengingat saudara perempuannya adalah dewi laut. Pelayaran tersebut membawanya ke kepulauan Hawaii, di mana ia menggunakan tongkat pendeteksi air (pa`oa) untuk membuat serangkaian lubang api raksasa. Lubang-lubang ini melambangkan banyaknya gunung berapi di wilayah tersebut.
Madame Pele akhirnya menetap di Hawaii dan menciptakan gunung berapi paling aktif di pulau itu, Kilauea. Aktivitas gunung berapi saat ini dikatakan lebih terasa saat Pele sedang marah. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh bagi penduduk pulau setempat untuk memberikan sesaji untuk menenangkan suasana hatinya.
Nagual
Suku Aztec percaya bahwa roh hewani terkait dengan energi kehidupan setiap orang. Sifat roh ini ditentukan melalui kalender Mesoamerika. Para penyihir yang memiliki kekuatan untuk berubah menjadi hewan, dan lahir pada tanggal tertentu, dikenal sebagai nagual. Suku Olmec dan Maya menganggap nagual adalah penguntit malam yang diam-diam meminum darah manusia tidak berdosa. Laporan lain menyatakan, bahwa mereka dapat mengendalikan cuaca dan memberikan ilusi aneh.
Sejarawan Antonio de Herrera menulis salah satu catatan paling awal tentang sosok-sosok misterius ini. Ia berpendapat bahwa Iblis akan mengambil bentuk “singa, harimau, anjing hutan, kadal, ular, burung, atau hewan lainnya” untuk menipu suku Maya di Cerquin, Honduras. Herrera berbicara tentang seorang anggota suku yang, dalam upaya putus asa untuk mendapatkan kekayaan leluhurnya, menganut nagualisme. Setelah melakukan ritual pengorbanan di mana ia membunuh anjing atau unggas, pria itu tertidur.
Di banyak bagian pedesaan Meksiko, legenda nagual masih hidup. Penampakan baru-baru ini menunjukkan bahwa binatang itu terlihat lebih buas, menyerupai anjing besar atau serigala. Nagual telah disalahkan atas hilangnya orang, pencurian barang, kerusakan properti, dan kematian ternak.
Pooka
Peri mistis dalam cerita rakyat Celtic, pooka adalah makhluk berbulu gelap yang dapat berubah wujud. Namanya berasal dari kata Irlandia Kuno untuk “goblin”, puca. Legenda mengatakan bahwa pooka menggunakan kekuatan pengubah wujud mereka untuk berubah menjadi kucing, kelinci, kuda, gagak, kambing, goblin, dan bahkan manusia.
Motif pooka biasanya tidak jelas, menunjukkan niat jahat dan baik. Menurut beberapa ahli cerita rakyat, pooka biasanya keluar untuk membuat kekacauan di malam hari. Para pengacau yang licik ini meninggalkan rumah mereka di puncak gunung untuk menjelajahi pedesaan, menghancurkan pagar, dan merusak tanaman.
Bentuknya yang paling umum dilaporkan adalah seekor kuda hitam dengan mata emas. Kuda itu berlari kencang di daerah terpencil mencari penunggang yang cocok. Mereka yang gagal menjawab panggilan makhluk itu tidak punya pilihan lain selain menyaksikan kuda itu menghancurkan harta benda mereka.
Konon, Raja Irlandia Brian Boru pernah menjinakkan binatang legendaris itu. Ia mengikat pooka dengan tali kekang yang terbuat dari ekornya sendiri. Raja menunggangi pooka itu hingga benar-benar kelelahan. Ia membuat makhluk itu berjanji untuk meninggalkan orang Kristen dan orang Irlandia dalam damai. Namun pooka diberi sedikit kelonggaran, ia masih diizinkan untuk melakukan trik jahatnya pada pemabuk dan pelaku kejahatan yang tidak menaruh curiga.
Pooka terkadang bisa menunjukkan sisi yang lebih peduli. Beberapa bagian Irlandia yang lebih percaya takhayul percaya bahwa pooka mengungkapkan ramalan dan memperingatkan orang-orang tentang peri jahat . Mereka juga menghargai tindakan kebaikan dengan membantu pekerjaan kasar.
Skinwalker
Skinwalker dulunya adalah anggota suku Navajo dan Ute yang normal. Namun setelah memeluk ilmu hitam dan ilmu sihir, mantan anggota suku ini akhirnya menempuh jalan yang sangat berbeda.
Skinwalker menyamarkan dirinya dengan kulit hewan apa pun yang ingin ditirunya. Therianthropes ini dapat berubah menjadi beruang, serigala, burung hantu, anjing hutan, dan burung gagak. Menurut mistikus Navajo, skinwalker mengambil sifat-sifat hewan tersebut. Misalnya, seorang dukun suku dapat berubah menjadi serigala untuk memperoleh kecepatan dan kelincahan. Untuk menjadi seorang skinwalker, seorang dukun harus melakukan tindakan kejahatan besar, seperti membunuh anggota keluarga dekat atau teman.
Skinwalker sering kali diusir karena nekrofilia, pembunuhan, atau perampokan makam. Mereka juga melakukan lelucon sadis kepada orang lain. Mereka menanam jari-jari yang terpotong-potong di rumah-rumah untuk memancing penampakan dan mengejar pengendara yang ketakutan di tengah malam.
Senjata rahasia skinwalker adalah bubuk mayat, bubuk tersebut menyebabkan kejang-kejang dan menyebabkan lidah penerimanya terjulur keluar. Karena mereka memiliki pengetahuan yang luar biasa tentang pengobatan spiritual, orang-orang Navajo menyalahkan skinwalker atas kematian, penyakit, dan kelaparan.
Tanuki
Saat pergi ke Jepang, kita akan menemukan pemandangan yang dipenuhi patung-patung makhluk yang memiliki testis yang sangat besar. Patung-patung keramik ini menggambarkan tanuki, yaitu hewan kecil mirip rakun yang umum dalam cerita rakyat Jepang.
Tanuki sering disebut Mujina atau Mami yang sebenarnya merupakan nama untuk hewan spesies Meles meles (Eurasian badger). Di desa-desa sekitar wilayah Kanto, penduduk setempat menyebut anjing rakun sebagai Mujina.
Penggambaran Tanuki sebagai makhluk yang lucu baru dilakukan di zaman Edo. Tanuki digambarkan berperut gendut, memiliki skrotum yang sangat besar hingga bisa dipakai memukul-mukul perutnya sendiri. Tanuki yang muncul dalam cerita rakyat di zaman Kamakura dan zaman Muromachi justru digambarkan sebagai hantu menakutkan yang kadang-kadang suka makan orang.
Dalam cerita Gunung Kachi-kachi (Kachi-kachi Yama) yang diambil dari kumpulan cerita pendek Otogizōshi pada zaman Muromachi, Tanuki digambarkan sebagai makhluk jahat. Tanuki tega membohongi seorang nenek dan membunuhnya untuk dibuat sup. Setelah itu, Tanuki menyamar sebagai si nenek dan berhasil menipu si kakek untuk memakan sup berisi daging si nenek.
Dalam cerita Periuk Bunbuku (Bunbuku Chagama), Tanuki digambarkan ingin membalas budi seorang petani yang telah menolongnya. Agar petani bisa mendapat uang, Tanuki menyamar menjadi periuk untuk merebus air sewaktu membuat teh (chagama). Periuk ini dijual kepada pendeta di sebuah kuil, tetapi ketika api mulai dinyalakan di bawah periuk yang dipakai untuk memasak air, kaki dan kepala keluar dari periuk dan Tanuki lari kesakitan.