Desa Paling Berhantu Di Dunia (2)

Help US With Share

Suasana di pedesaan biasanya menawarkan suasana tenang, bahkan terkadang menjadi suatu tempat kecil yang kaya sejarah.

Namun, terkadang sejarah datang kembali untuk menghantui para penghuninya. Apalagi, jika di masa lalu ada peristiwa yang melibatkan arwah-arwah gentayangan di desa tersebut. Berikut adalah beberapa desa di berbagai wilayah di dunia yang paling berhantu.

KULDHARA, INDIA

Kuldhara di India dulunya dihuni oleh kaum Brahma Paliwal, hingga mereka mendadak meninggalkan desa pada tahun 1825. Menurut kisah yang beredar, seorang diwan jatuh cinta kepada putri kepala desa dan mengancam kaum Brahma Paliwal dengan pajak yang tinggi jika tidak menyerahkan gadis itu kepadanya.

Suatu malam ia menghilang dan melontarkan kutukan, yaitu agar semua orang yang mencoba tinggal di desa itu akan kehilangan nyawanya. Kuldhara tetap terbengkalai hingga sekarang, kecuali bagi kunjungan wisatawan dan para penyidik paranormal.

Para penyidik telah melaporkan melihat beberapa penampakan yang tidak dapat dijelaskan oleh nalar, bahkan disentuh bahunya oleh sesuatu yang tidak terlihat saat berkunjung ke sana. Yang paling menyeramkan, yaitu adanya jejak-jejak tangan di kendaraan setelah mereka melakukan penyidikan.

LAWERS, SKOTLANDIA

Reruntuhan desa Lawers, Skotlandia, dijual kepada peminat. Namun demikian, ada peringatan, yaitu bahwa desa itu diduga dikutuk oleh Lady of Lawers. Wanita itu dulunya tukang tenung di Abad ke-17 dan disebut-sebut mengutuk sebatang pohon menjadi abu. Setelah meninggal, ia dimakamkan di samping pohon itu.

Seorang petani bernama John Campbell menebang pohon terkutuk itu pada tahun 1895 dan ditanduk oleh kerbaunya sendiri setelah melakukannya. Seorang tetangga yang mencoba menolongnya menjadi gila, dan harus dirawat di rumah sakit jiwa.

Kuda yang dipakai untuk menyeret pohon itu juga mati tanpa sebab yang jelas. Sementara itu, sejumlah penampakan hantu wanita terus berlangsung di tempat itu dan banyak pengunjung yakin bahwa Lady itulah yang gentayangan.

NAYAVUTOKA, FIJI

Pada Februari 2016, badai tropis Winston merusak desa Nayavutoka, Provinsi Ra, Fiji. Gelombang pasang karena siklon itu menghancurkan banyak rumah dan menewaskan 2 orang.

Salah satu korban meninggal dunia adalah Pauliasi Naiova, seorang pria cacat berusia 32 tahun. Jasadnya ditemukan di antara reruntuhan, sehari sesudahnya dan dikuburkan hari itu.

Osea Balesavu, orang yang merawat Pauliasi, terbangun beberapa malam sesudah pemakaman karena anjing-anjing desa terus menggonggong. Pauli berdiri di hadapannya sambil menggumam “kakana” yang berarti makanan.

Balesavu juga mengaku, bahwa anjing-anjing juga menggonggong di pinggir ranjang Pauliasi pada malam berikutnya. Seminggu sesudah itu, sekelompok pemuda berlarian dari rumah perlindungan mereka dengan ketakutan.

Mereka menceritakan kepada kepala desa, bahwa mereka melihat Pauliasi berlarian terhuyung-huyung di sekitar tempat itu sambil meminta kakana.

ORADOUR-SUR-GLANE, PRANCIS

Pada 10 Juni 1944, dalam Perang Dunia II, pasukan Jerman menyerbu desa Oradour-sur-Glane di Prancis. Pasukan pendudukan kemudian memisahkan kaum pria dari wanita dan anak-anak. Para pria itu kemudian ditembak pada kaki mereka dan dibakar hidup-hidup. Hanya ada 5 pria yang lolos dari pembantaian.

Saat ada bom gas gagal meledak, para tentara itu menembaki kaum wanita dan anak-anak dengan menggunakan senapan mesin dan granat. Beberapa di antara mereka juga dibakar hidup-hidup. Setelah itu, pasukan pendudukan membakar hampir semua rumah di desa hingga rata dengan tanah.

Pada tahun 1958, sebuah desa baru dengan nama yang sama dibangun dekat desa lama yang telah musnah. Namun demikian, warga menolak mendekat ke reruntuhan desa lama. Mereka mengaku melihat beberapa arwah para pria, wanita, dan anak-anak yang berkelana di reruntuhan pada malam hari, serta juga tercium bau daging dan kayu terbakar berasal dari desa lama.

PRINCE ALBERT, AFRIKA SELATAN

Sebuah desa mungil bernama Prince Albert terletak di Karoo, Afrika Selatan dan bertahan hingga 1762. Ada beberapa hantu yang tinggal di sana, namun mereka semua cukup ramah.

Pihak desa menawarkan wisata jalan-jalan untuk memperkenalkan para tamu kepada seorang pengantin wanita yang meninggal dunia pada malam sebelum pernikahannya. Ia kini gentayangan di museum setempat, tapi disebut-sebut bersikap baik walaupun meninggal secara tragis.

Ada juga seorang remaja wanita dalam pakaian tidurnya yang meloncat-loncat di atas sebuah ranjang dalam Mearns House, yang dulunya merupakan tempat tinggal Dr. Mearns. Ada juga seorang pria tua yang bergentayangan di tangga sebuah rumah dan melambaikan tangan kepada para wanita yang lewat.

VOLTRI, ITALIA

Voltri, sebuah desa mungil di Liguria, memiliki sebuah rumah di tepi jalan berkelok. Rumah bernama Ca’delle Anime itu dulunya dimiliki oleh suatu keluarga yang menderita sejumlah gangguan mental.

Keluarga itu menjatuhkan perabot-perabot berat kepada para tamu yang sedang tidur, sehingga mereka meninggal karena remuk atau kehabisan nafas. Keluarga itu kemudian mencuri uang dan barang-barang lain milik tamu yang dibunuh itu, dan membawa jasadnya ke kuburan massal yang disediakan oleh keluarga itu.

Dikisahkan bahwa arwah-arwah para korban tidak tenang, karena tidak bisa meninggalkan rumah tempat mereka dibunuh. Mereka gentayangan di lorong-lorong dan kamar-kamar rumah tersebut sambil menggeser perabot dan melempari barang pecah-belah agar keberadaan mereka diketahui.

 


Help US With Share