Tempat Favorit Nyi Roro Kidul
Nyi Roro Kidul dikenal sebagai Ratu Pantai Selatan, bahkan sebagai penguasanya. Beberapa mitos tentang Nyi Roro Kidul pun sudah beredar, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa. Oleh karena itu sudah tidak asing jika Pantai Selatan Pulau Jawa memiliki cerita mistik, dan memiliki beberapa hal yang menjadi pantangan untuk dilakukan ketika siapapun berkunjung kesana.
Jika ada yang berani melanggar pantangan-pantangan tersebut, akibatnya dapat mendatangkan hal-hal yang tidak diinginkan. Maka dari itu, tempat yang berkaitan dengan legenda Nyi Roro Kidul sangat dijaga dengan baik oleh mereka yakni orang-orang yang sungguh-sungguh percaya dan yakin akan mitos-mitosnya tersebut. Berikut beberapa tempat yang dipercaya menjadi tempat favorit bagi Nyi Roro Kidul.
Hotel Inna Samudra Kamar 308
Hotel Inna Samudera merupakan sebuah hotel berbintang yang berada di Sukabumi, Jawa Barat. Hotel ini dekat Pelabuhan Ratu, yang membuatnya semakin dipercaya memiliki kaitan dengan Nyi Roro Kidul beserta kerajaannya yang konon katanya berada di bawah laut. Di hotel ini terdapat satu kamar yang di istimewakan, yaitukamar 308. Di dalam kamar 308 terdapat barang-barang seperti kamar yang lain, namun yang membedakan adalah nuansa dan aroma dupa yang semerbak serta sesajen-sesajen yang berada di sekitar lukisan Nyi Roro Kidul yang berasal dari pengunjung. Selain itu, di kamar 308 tersebut nuansanya serba hijau. Mulai dari tempat tidur serta bantal dan gulingnya, gorden, dinding, taplak meja, vas bunga, dan sebagainya.
Warna hijau dipilih karena dipercaya merupakan warna favorit dari Nyi Roro Kidul. Fasilitas di dalamnya juga dilengkapi, dimana tujuannya untuk menyenangkan Nyi Ratu. Untuk masuk ke dalam ruangan ini, mereka wajib untuk mengucapkan salam sebagai bentuk hormat mereka kepada Nyi Ratu, juga tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor. Pengunjung juga tidak boleh ramai atau membuat gaduh dengan sesama pengunjung, dan dilarang masuk bagi pengunjung perempuan yang sedang haid.
Kamar 308 ini tidak disewakan untuk menginap, tetapi hanya digunakan sebagai tempat untuk semedi bagi pengunjung, walaupun waktu yang diijinkan tidak lebih dari satu jam. Pengunjung biasanya datang dengan membawa sesaji dan juga memberi uang sukarela. Mereka bersemedi untuk sekedar memanjatkan doa, dan ada yang percaya jika mereka dapat mendapatkan pertolongan dari Nyi Ratu. Selain itu, ada juga yang datang hanya untuk sekedar ingin mengetahui seperti apa kamar 308 yang disakralkan dan ingin mengabadikan momen saat berada disana.
Karang Kursi
Karang Kursi merupakan sebuah karang yang terletak di Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur. Sebenarnya tempat ini juga pantai yang dinamakan Pantai Parangkursi dan letaknya sangat dekat dengan Pantai Pulau Merah, tepatnya di sebelah timur. Dinamakan Parangkursi karena di pantai ini terdapat sebuah karang-karang yang berukuran kurang lebih 15-20 meter, dan jika dilihat dari kejauhan bentuk karang-karang tersebut menyerupai sebuah kursi besar.
Menurut mitos yang berkembang di tengah masyarakat, Karang Kursi ini menjadi tempat dimana Nyi Roro Kidul muncul ke dunia nyata dari tempat alamnya. Oleh karena itu tidak heran dengan adanya cerita-cerita demikian menjadi daya tarik tersendiri bagi tempat tersebut untuk didatangi para wisatawan, terutama masyarakat Indonesia dari berbagai daerah. Sampai saat ini, Karang Kursi merupakan salah satu tempat yang dikeramatkan atau disakralkan di daerah Banyuwangi.
Keraton Surakarta
Keraton Surakarta terletak di pusat Kota Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, keraton ini dinamakan Keraton Kartasura yang telah porak-poranda akibat adanya Geger Pecinan tahun 1743. Keraton ini didirikan kembali menjadi Keraton Surakarta oleh Susuhunan Pakubuwana II sebagai pengganti Keraton Kartasura pada tahun 1744. Di Keraton Surakarta ini terdapat sebuah tempat yang dinamakan Panggung Sangga Buwana, dimana tempat tersebut dipercaya sebagai tempat bertemunya Sultan Surakarta dengan Nyi Roro Kidul. Mitos tersebut telah beredar dan dipercaya oleh masyarakat sekitar, bahkan oleh para pengunjung yang datang.
Di halaman kompleks utama keraton tersebut, kita wajib untuk melepas alas kaki saat melewatinya. Karena disana, ada pasir yang memenuhi pelataran halaman kompleks yang konon katanya dibawa langsung dari Pantai Selatan. Pihak keraton dan masyarakat sekitar biasanya mengadakan pementasan Tari Bedaya Lambangsari dan Tari Bedaya Semang yang rutin diselenggarakan untuk menghormati dan memperingati Sang Ratu Pantai Selatan.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755. Di lingkungan Keraton Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan yang dinamakan Sumur Gumuling. Sumur ini dipercaya sebagai tempat bertemunya Sultan dengan Nyi Roro Kidul. Keraton Yogyakarta juga mengadakan pementasan tari yang sakral seperti Keraton Surakarta, yakni Tari Bedoyo Ketawang. Tarian tersebut diselenggarakan satu kali dalam setahun, saat peringatan Hari Penobatan bagi para raja. Penarinya berjumlah sembilan dan mengenakan pakaian pengantin tradisional adat Jawa. Tarian ini dianggap sakral karena mitosnya, saat tarian ini dipagelarkan, akan ada penari kesepuluh yang muncul secara gaib dan terlihat berbeda dari yang lain karena berkilauan, yang mana dianggap sebagai kehadiran dari Nyi Roro Kidul.
Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa, terutama bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Dari dulu, pantai ini dikenal sebagai tempat tinggal dari Nyi Roro Kidul. Mitos yang berlaku di pantai ini adalah, dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau saat sedang berkunjung dan bermain-main di pantai ini.
Mereka percaya, bagi pengunjung yang menggunakan pakaian berwarna hijau akan dijadikan pengikutnya. Ada juga yang percaya bahwa bagi mereka yang melanggar, akan menghilang secara tiba-tiba dan sulit untuk ditemukan kembali. Adanya kepercayaan tersebut membuat penduduk sangat menghormati Nyi Ratu. Bahkan, setiap malam satu suro diadakan upacara adat di Pantai Parangtritis ini untuk persembahan sesajen yang kemudian dilepas kelaut.
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pantai Loji Sukabumi
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa terletak di kawasan pesisir Pantai Loji, diantara Desa Cibutun Citaringgul dan Desa Kertajaya Loji, Kecamatan Simpenan Sukabumi Jawa Barat. Ada yang serba unik dari vihara yang belum banyak dikenal orang ini. Vihara yang sering disebut sebagai vihara Dewi Kwan Im ini didirikan oleh wanita asal Thailand bernama Anothai Kamonwathin, atau sering disebut juga Mama Airin. Syahdan, pembuatan vihara inipun konon berdasarkan petunjuk atau wangsit yang diberikan seseorang melalui mimpi Mama Airin. Tempat itu adalah pesisir pantai Pelabuhan Ratu, lalu di tanah yang agak berbukit dengan udara bersih vihara itu kemudian didirikan. Vihara ini merupakan salah satu vihara dengan fasilitas peribadatan terlengkap di Indonesia, ada Dewa-Dewi Bumi, Julehut, Dewi Kwan Im, Padepokan Eyang Semar, Padepokan Prabu Siliwangi, Buddha Four Face dan satu lagi yang mengherankan, disini juga ada padepokan khusus si Ratu Pantai Selatan.
Menurut cerita yang beredar disekitar vihara, Nyi Roro Kidul mempunyai silsilah keluarga dengan Kerajaan Thailand. Konon si wanita penguasa Pantai Selatan itu merupakan putri dari Raja Thailand ke IV. Itu sebabnya, lukisan si Ratu Pantai Selatan ini nampak disandingkan dengan foto Raja dan Ratu Thailand. Tidak hanya dengan bumbu-bumbu misteri, vihara ini juga nampak menarik dengan lansekap yang tersaji disekitarnya, ornamen vihara yang berwarna khas membuat tempat peribadatan ini makin terlihat eksotik.