Misteri Kemampuan Anna Kingsford
Anna Kingsford atau Annie Bonus adalah gadis asal Inggris yang diyakini memiliki kemampuan misterius. Ia konon dapat membunuh orang dari jauh tanpa harus menyentuh orang tersebut. Ada 2 orang yang diyakini meninggal akibat menjadi korban kekuatan misterius Anna.
Anna lahir pada bulan September 1846 di Stratford, keluarga Anna adalah keluarga yang kaya raya dan memiliki banyak anak. Anna sendiri diketahui merupakan anak ke-12 dari orang tuanya.
Walau lahir di keluarga yang berkecukupan, Anna awalnya dipandang sebagai anak yang lahir dengan kondisi fisik yang kurang beruntung. Pasalnya, Anna memiliki kulit yang pucat dan kerap terlihat sakit-sakitan.
Namun di balik tubuhnya yang nampak rapuh tersebut, Anna juga memiliki sisi lain yang menonjol. Anna diyakini memiliki kekuatan batin, karena ia bisa melihat cuplikan peristiwa di masa depan. Sebagai contoh, Anna bisa mengetahui saat seseorang akan meninggal di masa depan.
Kelebihan yang dimiliki Anna tersebut sayangnya juga menjadi semacam batu sandungan dalam kehidupan sosialnya. Karena Anna dianggap sebagai gadis yang aneh, Anna pun dijauhi oleh teman-teman sebayanya.
Terkucil dari pergaulan, Anna menjadi lebih sering menghabiskan waktu dengan hewan-hewan. Di sinilah Anna menunjukkan bakatnya yang lain. Anna diketahui cepat akrab dengan hewan, bahkan diyakini bisa berkomunikasi dengan hewan.
Selain hobi menghabiskan waktu dengan hewan, Anna juga memiliki kegemaran membaca. Ia dapat menghabiskan waktu begitu lama untuk membaca buku-buku yang tersimpan di perpustakaan ayahnya.
Karena gemar membaca, Anna pun menjadi sosok yang cerdas dengan imajinasi luas. Saat baru berusia 13 tahun, dirinya sudah menerbitkan novelnya sendiri. Novel tersebut ia beri judul “Baetrice: A Tale of Early Christians” (Beatrice: Kisah Awal Kaum Kristen).
Saat Anna tumbuh semakin besar, minatnya di dunia baca tetap tidak memudar, namun ia kini menumbuhkan ketertarikan akan hal-hal berbau gaib. Momen inilah yang diyakini bakal menjadi penyebab di balik fenomena misterius yang menghampirinya.
Selain mendalami hal-hal seputar ritual gaib atau okultisme, Anna juga mendalami ilmu kebatinan (teosofi). Ia sesudah itu memutuskan untuk menjadi vegetarian serta pejuang hak-hak kaum wanita.
Tantangan pertamanya untuk memperjuangkan hak kaum wanita tahun 1873. Di tahun tersebut, Anna memulai kuliah kedokteran di Paris, Perancis. Keputusan Anna tersebut tebilang berani, karena pada masa itu kaum wanita dianggap tidak pantas menjadi dokter.
Dengan bermodalkan kecerdasan yang dimilikinya, Anna berhasil diterima masuk. Saat mulai menempuh bangku kuliah, Anna bukan hanya memiliki ambisi untuk menjadi dokter. Ia juga ingin mempopulerkan menu makanan vegetarian, dan menghentikan praktik percobaan memakai hewan.
Selama berada di kuliah, Anna berhasil mendapatkan nilai-nilai tinggi di mata kuliahnya. Namun bukan berarti Anna sudah menikmati sepenuhnya kehidupannya di bangku kuliah, ia merasa benci setiap kali ada kuliah yang menampilkan praktik pembedahan dan percobaan memakai hewan.
Begitu bencinya Anna akan percobaan terhadap hewan, ia berulang kali menawarkan dirinya untuk dibedah agar hewan yang hendak dijadikan percobaan tidak jadi disakiti. Namun, usulannya tersebut tentu saja ditolak oleh dosen pengajarnya. Lambat laun, Anna merasa begitu tertekan setiap kali harus melihat hewan disakiti dan dibunuh hanya untuk keperluan percobaan dan praktikum.
Karena masalah hewan pulalah, Anna merasa benci dengan dosen fisiologinya yang bernama Claude Bernard. Claude tidak hanya sering melakukan pembedahan kepada hewan, ia juga kerap membanggakannya sambil menekankan bahwa percobaan memakai hewan adalah hal yang perlu dilakukan demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Namun di mata Anna, Claude bukanlah orang yang berjuang untuk kemajuan untuk ilmu pengetahuan. Kepada orang-orang dekatnya, Anna sering mencela Claude sebagai orang gila dan sadis.
Kebencian Anna kepada Claude akhirnya memuncak dalam sebuah insiden yang terjadi pada bulan Desember 1877. Pada awalnya, Claude di hadapan anak didiknya bercerita bahwa ia pernah memanggang hewan hidup-hidup agar dapat mempelajari perubahan suhu pada tubuh hewan. Begitu mendengar pengakuan Claude, amarah Anna menjadi tidak terbendung. Ia langsung berdiri dari tempat duduknya sambil berteriak, “Pembunuh”.
Anna sesudah itu bergegas pergi meninggalkan ruang kuliah. Namun sebelum ia pergi, Anna sempat mengancam akan membunuh Claude dengan memakai kekuatan spiritual. Tidak lama sesudah itu, Anna mendadak jatuh pingsan.
Anna pada akhirnya memang siuman, namun yang terjadi selanjutnya lebih aneh lagi. Tidak lama sesudah Anna mengutuk Claude, Claude mendadak jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Anna sendiri tidak menyembunyikan rasa senangnya begitu mendengar, bahwa Claude meninggal dunia. Anna bahkan mengklaim, bahwa Claude meninggal akibat kutukan yang dilontarkannya.
Kematian Claude sendiri masih belum membuat Anna merasa puas. Pasalnya selain Claude, masih ada orang-orang lain yang juga melakukan percobaan memakai hewan. Kali ini orang yang menjadi sasaran berikutnya Anna untuk diserang adalah dokter bernama Paul Bert. Menurut Anna, Paul juga pantas dibunuh karena ia mendukung praktik percobaan pada hewan.
Bulan November 1886, Paul secara tiba-tiba meninggal dunia. Anna sekali lagi mengklaim, bahwa Paul meninggal akibat diserang oleh Anna. Keberhasilannya membunuh Claude dan Paul menyebabkan Anna merasa semakin percaya diri. Ia ingin menghabisi lebih banyak orang-orang yang melakukan percobaan kepada hewan.
Target Anna berikutnya sesudah berhasil membunuh Paul adalah ilmuwan terkenal Louis Pasteur. Di masa kini, Louis terkenal karena ialah yang mencetuskan teknik pasteurisasi (pasteurization), teknik membunuh kuman dan bakteri berbahaya dalam makanan. Karena temuannya tersebut, Louis pun sekarang dijuluki sebagai Bapak Bioteknologi.
Namun di mata Anna, Louis hanyalah penyiksa hewan yang pantas untuk dibunuh. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, Anna pergi ke laboratorium Louis di Paris pada bulan November 1886. Saat Anna hendak membunuh Louis, Anna terjebak dalam hujan badai. Akibatnya, Anna pun jatuh sakit dan didiagnosis terkena radang paru-paru.
Di lain pihak, Louis sendiri memang sempat jatuh sakit secara tiba-tiba. Namun Louis pada akhirnya berhasil pulih dan kemudian melanjutkan profesinya sebagai ilmuwan. Kondisi berbeda dialami oleh Anna. Sejak terkena radang paru-paru, kondisi kesehatan Anna terus memburuk.
Anna akhirnya meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 1888. Kematian Anna masih meninggalkan begitu banyak pertanyaan, terutama tentang kemampuannya untuk membunuh orang dari jauh.